Sunday, 4 February 2018

Adab bersama Arnab

Haiwaan atau binatang merupakan makhluk Allah yang diciptakan bagi melengkapi kehidupan manusia. Melaluimya manusia mendapat pelbagai manfaat dan kebaikkan. Binatang yang diciptakan Allah begitu banyak jenis dan spesisnya. Ada yang hidup didarat, ada di lautan bahkan ada hidup dikedua duanya. Binatang juga makhluk Allah yang diberikan nyawa dan mempunyai perasaan, hanya saja ia tidak memiliki akal fikiran seperti manusia yang diciptakan menjadi khalifa Allah SWT di muka bumi. Begitulah juga adab untuk menjaga arnab. Kita hendaklah menjaga adab bersama binatang supaya kita tidak sikap menganaiyai binatang.



Adab-adab bersama arnab :

  • Memberinya makan dan minum apabila arnab itu lapar dan haus, kerana Rasulullah s.a.w bersabda :

"Pada setiap yang mempunyai hati yang basah (haiwan) itu terdapat pahala (dalam berbuat baik kepadaNya)" (Riwayat Bukhari no. 2363)

"Barangsiapa yang tidak belas kasihan nescaya dia tidak akan dibelaskasihani" (Riwayat Bukhari no.5997, Muslim no. 2318)


ارحموا من فى الاض ير حمكم من فى السماء

"Kasihanilah siapa yang ada di bumi ini, niscaya kalian dikasihani oleh yang ada di langit" (Riwayat At-Tirmizi no.1924)



  • Menyayangi dan kasih sayang arnab, sebagaimana sabda Rasulullah s.a.w ketika para sahabatnya menjadikan burung sebagai sasaran memanah.


    لعن الله من اتخذ شيئا فيه روح غر ضا

    "Allah melaknat orang yang menjadikan sesutu yang bernyawa sebagai sasaran" (Riwayat Bukhari no. 5515, Muslim no.1958, Ahmad no. 6223)

    Beliau juga telah melarang mengurung atau mengikat binatang ternak untuk dibunuh dengan dipanah/ditombak dan sejenisnya, dan karena beliau juga telah bersabda.

    "Siapakah gerangan yang telah menyakiti perasaan burung ini karena anaknya? Kembalikanlah kepadanya anak-anaknya". Beliau mengatakan hal tersebut setelah beliau melihat seekor burung berputar-putar mencari anak-anaknya yang diambil dari sarangnya oleh salah seorang sahabat" (Riwayat Abu Daud : 2675 dengan sanad sahih)

  • Tidak menyeksanya dengan cara penyeksaan apapun, atau dengan membuatnya kelaparan, memukulinya, membebaninya dengan sesuatu yang ia tidak mampu, menyiksanya atau membakarnya, karena Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam telah bersabda : 

    "Seorang perempuan masuk neraka karena seekor kucing yang ia kurung hingga mati, maka dari itu ia masuk neraka karena kucing tersebut, disebabkan ia tidak memberinya makan dan tidak pula memberinya minum di saat ia mengurungnya, dan tidak pula ia membiarkannya memakan serangga di bumi" (Riwayat Bukhari no.3482)

    Ketika beliau berjalan melintasi sarang semut yang telah dibakar, beliau bersabda.


    انه لاينبغى أن يعذ ب بالنار الا رب النار

    "Sesungguhnya tidak ada yang berhak menyiksa dengan api selain Rabb (Tuhan) pemilik api" (Riwayat Abu Daud no.2675)

  • Tidak boleh sibuk mengurus arnab hingga lupa taat dan zikir kepada Allah. Sebab Allah telah berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تُلْهِكُمْ أَمْوَالُكُمْ وَلَا أَوْلَادُكُمْ عَن ذِكْرِ اللَّهِ ۚ وَمَن يَفْعَلْ ذَٰلِكَ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الْخَاسِرُونَ
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah harta-hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Dan (ingatlah), sesiapa yang melakukan demikian, maka mereka itulah orang-orang yang rugi" (Al-Munafiqun : 9)

Rasulullah s.a.w pun telah bersabda berkenaan dengan kuda : "Kuda itu ada tiga macam. Kuda bagi seseorang menjadi pahala, kuda bagi seseorang menjadi pelindung dan kuda bagi seseorang menjadi dosa. Adapun kuda yang mendatangkan pahala adalah kuda seseorang yang dipangkal untuk fisabilillah, ia banyak berdiam di padang rumput atau di taman. Maka apa saja yang dimakan oleh kuda itu selama dipangkal di padang rumput atau di taman itu, maka pemiliknya mendapat pahala-pahala kebajikan. Dan sekiranya ia meninggalkannya lalu mendaki satu atau dua tempat tinggi, maka jejak dan kotorannya menjadi pahala-pahala kebajikan baginya. Maka dari itu kuda seperti itu menjadi pahala bagi pemiliknya. Kuda yang diikat oleh seseorang karena ingin menjaga kehormatan diri (tidak minta-minta) dan ia tidak lupa akan hak Allah s.w.t pada leher ataupun punggung kuda itu, maka kuda itu menjadi pelindung baginya. Dan kuda yang diikat (dipangkal) oleh seseorang karena kebanggaan, riya dan memusuhi orang-orang Islam, maka kuda itu mendatangkan dosa baginya" (Riwayat Al-Bukhari no. 2371)

Itulah antara adab atau etika yang selalu dipelihara oleh seorang muslim terhadap hewan karena taat kepada Allah dan Rasulnya, sebagai pengamalan terhadap ajaran yang diperintahkan oleh syari'at Islam, syari'at yang penuh rahmat, sayari'at yang serat dengan kebaikan bagi segenap makhluk, manusia ataupun haiwan.




No comments:

Post a Comment

SUMBER RUJUKAN http://lazzybunny.wordpress.com https://id.wikihow.com/Membersihkan-Kandang-Kelinci addienblog.blogspot.com/.../ad...